Pelebaran pembuluh darah vena di kantong testis menjadi salah satu penyebab utama gangguan kesuburan pada pria. Angka prevalensinya cukup tinggi, sekitar 45 persen dari pria sehat di dunia mengalami hal itu.
Pelebaran pembuluh darah vena ini menyebabkan aliran darah tidak lancar sehingga ”menumpuk” di area skrotum (kantong testis). Kumpulan darah ini meningkatkan suhu di sekitar testis yang bisa berdampak pada proses pembentukan spermatozoa.
”Pembentukan spermatozoa yang sehat di testis terjadi pada suhu 2-4 derajat celsius lebih rendah dari suhu tubuh manusia. Kalau suhunya naik, spermatozoa akan mengalami kelainan,” kata Nur Rasyid, Ketua Departemen Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang juga Ketua Asri Urology Center, Rabu (22/2), di Jakarta. Persoalan spermatozoa dan dampak terhadap kesuburan pria dibahas dalam diskusi media dengan Pusat Urologi RS Asri Jakarta.
Spermatozoa adalah bibit yang terkandung pada sperma laki- laki. Mereka yang mengalami pelebaran pembuluh darah vena di kantong testis (varikokel) berisiko mandul karena berdampak pada kelainan spermatozoa. Kelainan spermatozoa dapat berupa kelainan jumlah, gerakan, atau bentuk spermatozoa. Pada sebagian orang, jumlah spermatozoa itu sangat sedikit dan sudah rusak sehingga mengalami kemandulan.
Gaya hidup
Gaya hidup menjadi salah satu penyebab terjadinya kelainan spermatozoa. Kebiasaan merokok, minum alkohol, sering berendam di air panas, sauna, memangku laptop saat bekerja, dan memakai celana dalam yang terlalu ketat dapat meningkatkan suhu di sekitar area testis. Pria yang menggunakan hormon testosteron untuk membesarkan otot juga berisiko mengalami kekurangan jumlah spermatozoa.
Ponco Birowo, dokter spesialis urologi RS Asri, mengatakan, sebanyak 8-12 persen pasangan menikah menghadapi masalah ketidaksuburan. Dari jumlah tersebut, 20 persen di antaranya disebabkan ketidaksuburan pria. ”Jadi, kalau ada pasangan tidak punya anak atau sulit punya anak, jangan hanya menyalahkan perempuan karena laki-laki juga bisa mandul,” kata Ponco.
Pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan jika dalam satu tahun pasangan menikah belum juga mempunyai anak. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaksuburan. Cedera fisik berupa saluran testis yang melintir atau terjepit menyebabkan kemandulan karena testis merupakan pemroduksi spermatozoa.
Pemeriksaan ketidaksuburan lebih mudah dilakukan pada laki- laki karena lebih sederhana. Sperma ditampung, lalu diperiksa laboratorium untuk mengetahui kondisi spermatozoa.
Dengan teknologi modern, varikokel bisa diatasi dengan bedah minor. Namun, sebelumnya perlu dilakukan pemeriksaan detail, seperti wawancara untuk mengetahui riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan hormon (FSH, LH, dan testosteron), serta pemeriksaan ultrasonografi pada skrotum.(IND)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar