A. Pendahuluan
Saat ini , anak-anak
kita dihadapkan pada tantangan Era Globalisasi. Era ini
ditandai dengan beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh
masyarakat, yaitu di samping harus memiliki keterampilan
dasar (membaca, menulis, berhitung), masyarakat juga dituntut untuk memiliki
kemampuan untuk belajar sepanjang hayat,
mengelola informasi, mengelola sumber daya, mengelola hubungan sosial,
mengelola diri, bersikap fleksibel, memecahkan masalah, mengambil keputusan,
beradaptasi, berpikir kreatif, memotivasi diri, dan menyusun pertimbangan, serta kemampuan lainnya yang diperlukan untuk berinteraksi
dengan bangsa lain.
Untuk menyiapkan masyarakat yang disebutkan
di atas, pendidikan adalah upaya yang sangat strategis
untuk membentuk karakteristik masyarakat yang dituntut seperti yang dikemukakan
di atas. Salah satu mata pelajaran yang berkontribusi besar terhadap
pembentukan watak/karakteristik yang dituntut seperti yang dikemukakan adalah
mata pelajaran Sains.
Untuk menyiapkan anak didik kita yang akan terjun menjadi
anggota masyarakat, kita guru IPA harus memahami tujuan pengajaran sains . Dewasa ini tujuan pengajaran sains mengalami perubahan
dari penekanan pada kemampuan warganegara agar sadar sains (scientific
literacy) kepada sadar sains dan teknologi (scientific and technologycal
literacy). Sadar sains dan sadar teknologi adalah dua tujuan yang berbeda. Sebelum
mengetahui perubahan-perubahan dalam tujuan pendidikan sains, ada baiknya kita
menelaah kembali hakikat dasar IPA
B. Tujuan
Setelah mempelajari uraian materi dalam makalah ini
diharapkan Anda dapat:
- Mendeskripsikan
hakikat IPA
- Mendeskripsikan
hakikat pendidikan IPA
- Mendeskripskan
nilai-nilai IPA
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai hakikat IPA
yang meliputi beberapa pandangan ilmuwan tentang IPA, makna pendidikan IPA,
nilai-nilai IPA.
D. Uraian Materi
1.
Pandangan Beberapa Ahli Filsafat Tentang IPA
Bilamana kita membaca buku-buku teks atau kamus-kamus
istilah dan sumber-sumber lainnya, banyak definisi dan penjelasan yang dapat
kita peroleh tentang IPA. Banyak definisi tentang IPA, salah satunya berbunyi
sebagai berikut : yang dimaksud dengan IPA atau science (istilah bahasa Inggris) sebenarnya adalah natural science, yang dapat
didefinisikan sebagai : pengetahuan tentang fakta dan hukum-hukum yang
didasarkan atas pengamatan dan disusun dalam satu sistem yang teratur. Untuk
memahami IPA, ada baiknya kita mengetahui beberapa pandangan ahli tentang IPA.
Berikut ini beberapa pandangan tersebut.
a. Richard P. Feyman
Feyman adalah seorang fisikawan murni yang tidak memiliki
latar belakang pendidikan IPA atau berpengalaman dalam mengajarkan IPA. Ia
mengemukan pandangannya tentang IPA sebagai beriku: “IPA (Sains) adalah
pengetahuan yang dikembangkan dan dibangun oleh diri sendiri berdasarkan
pengalaman sendiri, IPA itu sebenarnya tidak diajarkan tetapi dibangun oleh
diri sendiri. Ole karena itu IPA harus dapat mengembangkanrasa ingin tahu yang
besar, rasa percaya diri, dapat bertindak arif dan bijaksana serta dapat
menggunakan akal sehatnya”
b. Imre Lakatos
Imre Lakatos seorang filsuf mengemukan bahwa “ IPA adalah pengetahuan tentang fakta atau
data yang dipercaya berdasrkan hasl pengujian. Pengetahuan dapat dikatakan
sebagai sians apabila pengetahuan itu dapat diamati, ada faktanya, dan dapat
diuji kebenaran ilmiahnya.
c. George F Kneler
IPA atau Sains adalah upaya manusia yang dilakukan dengan
sungguh-sunguh untk memahami dunia. Usaha yang sungguh-sunguh itu adalah dalam
melakukan usahanya untuk menggunakan metode ilmiah yang sudah teruji
kevalidannya.
d. Jhon Ziman
Ziman dan Kneler memisahkan anatara sains, agama, dan
filasafat. Tetapi Ziman memandang aspek lain , yaitu teknologi. Menrut Ziman,
sains merupakan hasil kecerdasan manusia yang dilakukan secara sadar, dina
hasilnya terdokumentasi dengan baik keaslian sejarahnya dalam ruang lingkup dan
isi yang terdefinisi. Sains sangat berkaitan dengan pikiran logis, akademis,
dan praktis. Setiap fasilitasnya menntun kita pada pemahaman yang tajam pada
fokusnya. Ia memandang sains sebagai berikut:
1) Sains adalah penguasaan dunia atas lingkungannya.
2) Sainsa adalah suatu pengetahuan yang memepelajari tentang
materi dunia.
3) Sains adalah metode eksperimental
4) Sains berusaha menuju kepada kebenaran melalui
penyimpulan logis dari hasil pengamatan empiris.
e. Davis
Sains
merupakan organisasi pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu
berupa penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di
alam.
f. Jenkins dan Whitefield
Sains
merupakan rangkaian konsep yang saling berhubungan yang dikembangkan dari hasil
eksperimen dan observasi serta sesuai untuk eksperimen dan observasi berikutnya
.
g. Chalmers
Sains
didasari hal-hal yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. Sains bersifat
objektif dan dapat dibuktikan Sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang
diperoleh melalui metode yang didasarkan observasi.
h. Sund dan Trowbrige
Sains
sebagai body of knowledge yang dibentuk melalui proses inkuari yang
terus menerus, yang diarahkan oleh masyarakat yang bergerak di bidang sains. Sains
lebih dari sekedar pengetahuan (knowledge). Sains merupakan upaya
manusia meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi memanipulasi dan
menghitung, keingintahuan, keteguhan hati, ketekukan dalam menyingkap rahasia
alam.
Dari beberapa pandangan ahli sains/filsuf tentang sains
atau IPA dari sudut pandang bagaimana cara ahli sain memperoleh lmu pengetahuan
yang disebut epistemologi, dapat disimpulkan bahwa sains adalah sekumpulan
pengetahuan kealaman, dimana suatu pengetahuan
dengan pengetahuan alainnya memiliki hubungan kausal yang tumbuh sebagai
hasil eksperimen dan observasi yang dapat dilakukan metode tertentu yang dapat
diuji kebenarannya dengan kondisi dan syarat-syarat batas yang sama bila
dilakukan ditempat lain oleh orang lain yang ingin mengujinya.
Secara
operasional sains memiliki makna:
1. Sekumpulan pengetahuan
2. Suatu proses pencarian
3. Suatu sarana pengembanga nilai-nilai
4. Suatu sarana untuk mengenal dunia
5. Suatu sarana untuk mengembangkan hubngan sosial
6. Suatu hasil konstruksi manusia
7. Bagian dari kehidupan manusia
Dari makna-makna
tersebut, sering kita menyimpulkan bahwa sains pada hakikanya terdiri atas
aspek :
1. Produk , merujuk pada sekmpulan pengetahuan berupa fakta,
konsep, prinsip, teori, hukum
Contoh fakta : air mengalir dari tempat tinggi ke tempat
rendah
Contoh Konsep : energi, air, tumbuhan, massa, gaya
Adanya juga konsep yang terdefinisikan seperti:
·
Energi
dapat diiubah bentuknya. Atau materi dapat diubah bentuk dan wujudnya.
Contoh prinsip:
Kutub-kutub magnet yang tidak sama akan saling tarik
menarik.
Ion positif dan ion negatif akan saling tarik menarik.
2. Proses, proses sains merujuk pada proses-proses pencarian
sains yang dilakukan para ahli serong disebut science as the process of inquiry
IPA
memiliki sesuatu metode, yang dikenal denga scientifik method atau
metode ilmiah, yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti:
a. Mengenal dan merumuskan masalah.
b. Mengumpulkan data.
c. Melakukan percobaan atau penelitian.
d. Melakukan pengamatan.
e. Melakukan pengukuran.
f. Menyimpulkan.
g. Mengkomunikasikan pegetahuan atau melaporkan hasil
penemuan.
Untuk melakukan metode ilmiah diperlukan sejumlah
keterampilan sains yang sering disebut science processes skills. Proses sains
meliputi mengemati, mengkalsifikasi, menginfer, memprediksi, mencari hubungan,
mrngukur, mengkomunkasikan, mermuskan hipotesis, melakukan eksperimen,
mengontrol variabel, menginterpretasikan data, menyimpulkan.
3. Sikap
Selain menggunakan metode ilmiah, para ilmuwan IPA perlu
pula memiliki sifat ilmiah (scientific
attittudes), agar hasil yang dicapainya itu sesuai dengan harapannya.
Sikap-sikap tersebut antara lain:
a. Obyektif terhadap fakta aau kenyataan, artinya bila
sebuah benda menurut kenyataan berbentukbulat telur, maka dia secara jujur akan
melaporkan bahwa bentuk benda itu bulat telur. Dia berusaha untuk tidak
dipengaruhi oleh perasaannya.
b. Tidak tergesa-gesa di dalam mengambil kesimpulan atau
keputusan.
Bila belum cukup data yang dikumpulkan untuk menunjang
kesimpulan atau keputusan. Seorang ilmuwan IPA tidak akan tergesa-gesa menarik
kesimpulan. Ia akan mengulangi lagi pengamatan-pengamatan dan
percobaan-percobaannya, sehingga datany cukup dan kesimpulannya mantap, karena
didukung oleh data-data yang cukup dan akurat.
c. Berhati terbuka, artinya bersedia mempertimbangkan
pendapat atau penemuan orang lain, sekalipun pendapat atau penemuan orang lain
itu bertentangan dengan pendapatnya sendiri.
d. Dapat membedakan antara fakta dan pendapat.
Fakta dan pendapat adalah hal yang
berbeda. Fakta adalah sesuatu yang ada, terjadi dan dapat dilihat atau diamati.
Sedangkan pendapat adalah hasil proses berfikir yang tidak didukung fakta.
e. Bersikap tidak memihak suatu pendapat tertentu tanpa
alasan yang didasarkan atas fakta.
f. Tidak mendasarkan kesimpulan atas prasangka.
g. Tidak percaya akan takhayul
h. Tekun dan sabar dalam memecahkan masalah.
i. Bersedia mengkomunikasikan dan mengumumkan hasil
penemuannya untuk diselidiki, dikritik dan disempurnakan.
j. Dapat bekerjasama dengan orang lain.
k. Selalu ingin tahu tentang apa, mengapa, dan bagaimana
dari suatu masalah atau gejala yang dijumpainya.
4.
Aplikasi
Aspek aplikasi merujuk pada dimensi aksiologis IPA
sebagai suatu ilmu, yaitu penerapannya pengetahuan tentang IPA dalam kehidupan.
Untuk menerapkan pengetahuan IPA dalam kehidupan diperlukan kemampuan untuk:
a. mengidentifikasi hubungan konsep ipa dalam penggunaannya
dengan kehidupan sehari-hari
b. Mengaplikasikan pemahaman konsep ipa dan keterampilan ipa
pada masalah riil
c. Memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang
bekerja pada alat-a;at rumah tangga
d. Memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah yang ditulis pada mass
media
2.
Nilai-nilai IPA
Bila kita meninjau kembali tentang hakekat IPA yang dipaparkan
di atas ternyata bahwa IPA mempunyai nilai-nilai kehidupan dan
pendidikan. Nilai-nilai IPA dalam berbagai segi kehidupan itu adalah:
1.
Nilai
praktis
Tidak diragukan lagi bahwa IPA
mempunyai nilai praktis, dimana hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung
atau tidak langsung dapatdigunakan dan dimanfaatkan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya: komputer, robot, mesin cuci, televisi, dan sebagainya.
Teknologi yang merupakan hasil-hasil penemuan IPA telah banyak sekali
mengasilkan benda-benda yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Perkembangan dan kemajuan teknologi
mengandalkan hasil teknologi mengandalkan hasil penemuan IPA. Demikian pula
IPA, memanfaatkan hasil teknologi untuk memecahkan masalah-masalah dan
memperoleh penemuan-penemuan baru (contoh: komputer, mikroskop elektron, dan
sebagainya). Tidak disangsikan lagi bahwa IPA dan teknologi saling membutuhkan,
saling mengisi dan saling membantu untuk bisa terus berkembang.
2.
Nilai
intelektual
IPA
dengan metode ilmiahnya banyak sekali digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah, bukan saja masalah yan berkaitan dengan IPA, tetapi
masalah-masalah lain yang berkaitan dengan sosial dan ekonomi. Ilmu sosial dan
ekonomi banyak menggunakan metode ilmiah dalam mmecahkan masalah-masalahnya.
Metode ilmiah memberikan kemampuan dan keterampilan kepada manusia untuk dapat
memecahkan masalah. Kemampuan ini ternyata memberikan kepuasaa khusus kepada
manusia. Oleh karena itu IPA dengan metode ilmiahnya mempunyai nilai
intelektual.
3.
Nilai
sosial politik- ekonomi
Negara yang IPA dan Teknologinya maju akan mendapat
tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik, dan ekonominya. Negara-negara
maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, Jepang dsb mendapat kedudukan penting
dalam percaturan dunia. Indonesia pernah merintis penggunaan teknologi canggi
dengan pembuatan pessawat terbang di IPTN, dan pada waktu iti , negara kita pun
mulai diperhitungkan oleh dunia dan membawa dampak terhadap nilai sosial,
politik, dan ekonomi.
4.
Nilai
keagamaan
Ada yang berpendapat
bahwa apabila seseorang belajar IPA dan Teknologi terlalu mendalam, maka orang
itu akan melakukan hal-hal yang menjurus ke arah negatif, misalnya ingkar
kepada Alla SWT.. Pendapat ini nampaknya tidak semua benar, karena banyak para
ilmuwan IPA yang dahulunya kurang percaya terhadap Agama, sedikit demi sedikit
bahkan ada yang sangat mendalami Agama. Mereka ilmuwan masih belum bisa
mengungkapkan semua fenomena alam yang ada di Bumi dan Jagad Raya ini, mereka
manusia memiliki kemampuan terbatas. Mereka menyadari bahwa ada yang
menciptakan dan mengatur segala keteraturan yang ada di Jagad Raya ini, dan
mereka ilmuwan pun semakin yakin dan percaya bahwa ada yang mengatur semua itu
yakni Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Seorang ilmuwan yang beragama akan semakin
tebal keimannya, karena kepercayaan terhadap agama tidak hanya didukung leh
dogma-dogma, melainkan juga oleh rasio yang ditunjang oleh segala pengamatan
yang merupakan manisfestasi kebesaran Allah. Pernyataan yang terkenal yang
diungkap oleh ilmuwan besar, seperti Albert Einstein adalah “ Science without religious is blind and
religious without science is limp”
5. Nilai pendidikan
Dalam abad kemajuan IPA dan teknologi ini diperlukan
warganegara –warganegara yang melek IPA dan Teknologi Namun sangat disayangkan,
masyarakat kita masih banyak yang belum melek IPA dan Teknologi ini. Untuk
memecahkan masalah ini merupakan salah tugas pendidik IPA. Guru IPA memiliki
tugas untuk membelajarkan siswa dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan
IPA saat ini, yaitu menciptakan warganegara yan sadar akan IPA dan Teknologi.
Menurut De Boer (1991:177) orang yang sadar sains adalah
“orang yang dapat menggunakan konsep-konsep sains, keterampilan proses sains
dan nilai dalam membuat keputusan sehari-hari bila ia berinteraksi dengan orang
lain atau lingkungannya dan ia juga memahami hubungan antara sains, teknologi,
dan masyarakat, termasuk aspek aspek perkembangan sosial dan ekonomi”.
Orang yang sadar
teknologi menurut M.J. Dyrenfurth (1971) dalam Benny Karyadi (1997:1) dan Poedjiadi
(1996:7) mempunyai ciri-ciri : (1) tahu menggunakan dan memelihara produk
teknologi; (2) sadar tentang proses teknologi; (3) sadar akan dampak yang
ditimbulkan oleh teknologi terhadap manusia dan masyarakat; (4) mampu
mengadakan penilaian tentang proses dan produk teknologi; (5) serta mampu
menghasilkan teknologi alternatif yang sederhana. Lebih lanjut lagi Poedjiadi
(1997:4) merumuskan bahwa sadar sains dan teknologi adalah orang yang memiliki
karakteristik: (1) menguasai konsep-konsep sains dan teknologi yang akan
meningkatkan kemampuan orang tersebut untuk berpartisipasi secara efektif di
masyarakatnya; (2) mampu berpartisipasi, memelihara, dan peduli terhadap
kemungkinan dampak negatif dari produk teknologi; (3) kreatif dalam
menghasilkan dan memodifikasi produk-produk yang dibutuhkan masyarakat; dan (4)
sensitif serta peduli terhadap masalah-masalah lingkungan dan dapat membuat
keputusan sehubungan dengan nilai-nilai.
Dari
uraian di atas, diharapkan melalui pendidikan IPA diharapkan massyarakat dapat
mehami IPA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan. Persoalan banjir, erosi, gizi rendah, kesehatan, dan
lain-lain adalah contoh dari ketidakpedulian terhadap IPA dan Teknologi. Oleh
karena itu IPA memiliki peranana yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh
karena itu Tujuan pendidikan IPA di SD diarahkan untuk:
1.
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2.
Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3.
Mengembangkan
rasa ingin tahu, sikap positip dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat
4.
Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan
5.
Meningkatkan
kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam
6.
Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan
7.
Memperoleh
bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
3. Pendidikan
IPA
Pendidikan
dimaknai sebagai proses yang di dalamnya seseorang mengembangkan semua aspek
kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, kemampuan, sikap, nilai, dan
bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di masyarakat di mana ia hidup.
Pendidika IPA adalah suatu upaya atau proses untuk membelajarkan siswa
untuk memahami hakikat IPA : produk, proses, dan mengembangkan sikap ilmiah
serta sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan
sikap dan tindakan berupa aplikasi IPA yang positif.
Tujuan pendidika sains
dewasa ini mencakup lima dimensi, yaitu dimensi:
a. Pengetahuan
dan pemahaman (scientific information)
Dimensi ini mencakup belajar informasi spesifik seperti : fakta, konsep, teori, hukum dan penyelidikan
pengetahuan sejarah sains
b. Penggalian
dan penemuan (exploring and discovering; scientific processes)
Dimensi ini beruhubungan
dengan penggunaan proses-proses
IPA untuk mempelajari bagaimana ahli IPA bekerja dan berpikir . Keterampilan yang harus diajarkan mencakup: mengamati,
mendeskripsikan, mengklasifikasi dan mengorganisasikan, mengkomunikasikan ,
berhipotesis, menguji hipotesis, menginterpretasikan data, dsb
Penggunaan keterampilan psikomotor
c. Imaginasi
dan kreativitas
Dimensi ini berhubungan
dengan kemampuan
memvisualisasikan atau menghasilkan gambaran mental
Mengkombinasikan objek
dan gagasan dengan cara-cara baru
Memecahkan masalah dan
teka-teki
Menghasilkan ide/gagasan
yang tidak biasa
d. Sikap
dan nilai
Pengembangan sikap-sikap
positif terhadap IPA, ahli IPS, guru IPA, dan diri sendiri
Pengembangan kepekaan
dan penghargaan kepada orang lain
Mengekspresikan perasaan
dengan cara yang konstruktif
Mengambil keputusan
dengan didasari oleh nilai-nilai individu, sosial, dan isu-isu lingkungan
e. Penerapan
Mampu
mengidentifikasi hubungan konsep ipa dalam penggunaannya dengan kehidupan
sehari-hari; memahami
prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang bekerja pada alat-a;at rumah tangga ; memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah yang ditulis pada mass
media
(Sumber A new Taxosomy of Science Education )
terima kasih isinya bagus ....sudah membantu saya dalam pembuatan skripsi
BalasHapus