A.
TUJUAN
Mampu membuat etogram
diagram dari pengamatan perilaku semut.
B.
DASAR TEORI
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari
keluarga Formisidae, dan semut
termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi
atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di
kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur,
yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi
semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan
memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala
disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah
kesatuan.
Semut telah menguasai hampir
seluruh bagian tanah di Bumi.
Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland
dan Hawaii, mereka tidak
menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat
membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.[3]
Semut adalah hewan terkuat
didunia. Walaupun tubuhnya kecil, ia mampu menopang benda dengan beban 50 kali
dari beban tubuhnya. Jika diadukan dengan hewan sangat besar seperti gajah atau
gorilla, yang hanya mampu menopang benda maksimal sampai 3 kali dari beban
tubuhnya.
Klasifikasi semut adalah
sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Artropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Upaordo : Apokrita
Superfamili : Vespoidea
Famili : Formicidae
Filum : Artropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Upaordo : Apokrita
Superfamili : Vespoidea
Famili : Formicidae
Ada beberapa perilaku semut
yang bisa kita contoh yaitu:
1. Semut tidak pernah berhenti sebelum sampai
ke tujuan
Binatang selalu mencari
makanan sendiri setiap hari. Beda dengan manusia, terkadang kita yang sudah
dewasa pun masih tergantung dengan pemberian orangtua atau mertua. Semut selalu
berjalan mencari makan walaupun jalannya terkadang terhambat oleh
rintangan. Terkadang ada benda yang menghalangi jalannya, dia tidak akan
mundur atau berhenti. Semut akan mencari alternatif lain. Bisa memutar,
memanjat atau masuk ke dalam lubang. Kita bisa coba sendiri menghalangi jalan
semut dengan tangan. Semut akan langsung mencari jalan lain.
Kita bisa mengambil hikmah
dari semut yang pantang menyerah ini. Jangan pernah berhenti berusaha sebelum
mencapai tujuan. Rintangan dan hambatan semuanya bisa dilewati asalkan kita mau
terus berusaha mencari solusinya. Jangan pernah menyerah.
2. Semut selalu “bertegur sapa” ketika bertemu
dengan semut lainnya.
Coba kita perhatikan semut
yang sedang berjalan, ketika bertemu dengan semut lainnya dia akan saling
berhadapan dan menempelkan kepalanya. Sepertinya mereka sedang memberi salam
dan berjabat tangan. Mereka selalu menjaga silaturahmi dengan sesamanya. Beda dengan
manusia. Sebagian besar kita hanya akan bertemu, bertegur sapa dan bersalaman
jika ada keperluan saja. Kalo tidak ada kepentingan, tidak akan sengaja datang
untuk bertamu. Bahkan terkadang jika ada sedikit masalah antara teman atau
saudara, kita sudah tidak mau bertegur sapa.
Pelajaran berharga dari
semut kecil yang selalu menjaga persaudaraan dan keakraban. Kita bisa menjadi
seperti semut dengan senantiasa bertegur sapa dengan siapapun yang kita kenal
bahkan orang lain yang tidak kita kenal sekalipun. Silaturahmi membawa rezeki.
Bisa jadi perkenalan kita dengan seseorang di bis kota akan memberi inspirasi
untuk membuka usaha. Saat ini bertegur sapa tidak harus bertemu muka. Kita bisa
saling menyapa melalui media. Chatting, facebook, blog dan yang lainnya bisa
dimanfaatkan untuk menambah silaturahmi.
3. Semut selalu punya rencana jangka panjang
Semut seringkali menyimpan
sebagian makanannya di “gudang”. Mereka tidak serakah dengan memakan semua
makanan yang didapatkan dalam sehari. Semut terbiasa menyimpan makanan untuk
persediaan jika musim hujan/dingin tiba. Jika musim hujan/dingin datang tentu
mereka akan kesulitan mencari makan. Mereka lebih banyak berdiam diri di
“rumah”. Tentu mereka tidak akan kelaparan karena sudah menyiapkan bahan
makanan cadangan.
C.
ALAT DAN BAHAN
- Bak
- Lup
- Stop watch
- Lidi
- Alat tulis
- Semut
- Cokelat
- Permen
- Ketela goreng
D.
LANGKAH KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengambil semut sebanyak 5 ekor
- Meletakkan coklat, ketela dan permen di dalam bak bagian ujung
- Meletakkan 5 buah semut tersebut secara bersamaan ke dalam bak di bagian yang berseberangan dengan semut
- Mengamati seekor semut menggunakan lup selama 6 menit
- Mencatat setiap aktifitas semut selama 6 menit tersebut
- Mengulangi pengamatan kepada semua semut
E.
DATA HASIL PENGAMATAN
1.
Aktivitas semut 1
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu (menit)
|
11
|
Berjalan menaiki dinding bak
|
A
|
1,2
|
2
|
Berhenti sejenak
|
B
|
1,2
|
3
|
Bertemu dengan semut lain dan
bersalaman
|
C
|
1,2
|
4
|
Berjalan bolak balik
|
D
|
1,2
|
5
|
Berjalan biasa
|
E
|
1,2
|
2.
Aktivitas semut II
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu
(menit)
|
1
|
Berjalan
menaiki dinding bak
|
A
|
0,75
|
2
|
Berhenti
sejenak
|
B
|
0,75
|
3
|
Bertemu
dengan semut lain dan bersalaman
|
C
|
0,75
|
4
|
Berjalan
bolak balik
|
D
|
0,75
|
5
|
Berjalan
biasa
|
E
|
0,75
|
6
|
Berjalan
zig-zag
|
F
|
0,75
|
7
|
Mendekati
makanan
|
G
|
0,75
|
8
|
Bertemu
dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
|
H
|
0,75
|
3.
Aktivitas semut III
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu (menit)
|
1
|
Berjalan menaiki
dinding bak
|
A
|
0,75
|
2
|
Berhenti sejenak
|
B
|
0,75
|
3
|
Bertemu dengan semut
lain dan bersalaman
|
C
|
0,75
|
4
|
Berjalan bolak balik
|
D
|
0,75
|
5
|
Berjalan biasa
|
E
|
0,75
|
6
|
Mendekati makanan
|
G
|
0,75
|
7
|
Bertemu dengan semut
lain tetapi tidak bersalaman
|
H
|
0,75
|
8
|
Mengelus antena
|
I
|
0,75
|
4.
Aktivitas Semut IV
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu (menit)
|
1
|
Berjalan menaiki
dinding bak
|
A
|
0,85
|
2
|
Berhenti sejenak
|
B
|
0,85
|
3
|
Bertemu dengan semut
lain dan bersalaman
|
C
|
0,85
|
4
|
Berjalan biasa
|
E
|
0,85
|
5
|
Berjalan zig-zag
|
F
|
0,85
|
6
|
Mendekati makanan
|
G
|
0,85
|
7
|
Bertemu semut lain
tetapi tidak bersalaman
|
H
|
0,85
|
5.
Aktivitas Semut V
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu (menit)
|
1
|
Berjalan menaiki
dinding bak
|
A
|
0,85
|
2
|
Berhenti sejenak
|
B
|
0,85
|
3
|
Berjalan bolak balik
|
D
|
0,85
|
4
|
Berjalan biasa
|
E
|
0,85
|
5
|
Mendekati makanan
|
G
|
0,85
|
6
|
Bertemu dengan semut
lain tetapi tidak bersalaman
|
H
|
0,85
|
7
|
Membersihkan kaki
dengan mulut
|
J
|
0,85
|
Pengelompokan perilaku
No
|
Aktivitas
|
Kategori
|
Waktu
|
Total
|
%
|
|
1
|
Berjalan
menaiki dinding bak
|
A
|
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
|
4,4
|
4,4/30
x100% = 14,6%
|
|
2
|
Berhenti
sejenak
|
B
|
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
|
4,4
|
4,4/30
x100% = 14,6%
|
|
3
|
Bertemu
dengan semut lain dan bersalaman
|
C
|
1,2+0,75+0,75+0,85
|
3,55
|
3,55/
30 = 11,83%
|
|
4
|
Berjalan
bolak balik
|
D
|
1,2+0,75+0,75+0,85
|
3,55
|
3,55/
30 = 11,83%
|
|
5
|
Berjalan
biasa
|
E
|
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
|
4,4
|
4,4/30
x100% = 14,6%
|
|
6
|
Berjalan
zig-zag
|
F
|
0,75+0,85
|
1,6
|
1,6/30
x100% = 5,3%
|
|
7
|
Mendekati
makanan
|
G
|
0,75+0,75+0,85+0,85
|
3,2
|
3,2/30
x100% = 10,67%
|
|
8
|
Bertemu
dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
|
H
|
0,75+0,75+0,85+0,85
|
3,2
|
3,2/30
x100% = 10,67%
|
|
9
|
Mengelus
antena
|
I
|
0,75
|
0,75
|
0,75/30
x100%= 2,5%
|
|
10
|
Membersihkan
kaki dengan mulut
|
J
|
0,85
|
0,85
|
0,85/30
x100% = 2,83%
|
Etogram diagram semut
F.
PEMBAHASAN
Tubuh
semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma
(perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang
juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan
ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma
(bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal
segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node
(hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa
terwujud).
Tubuh
semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang
memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda
dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki
paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada
bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga
juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka
memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya
yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung.
sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di
sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan
dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Di
bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya
terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan.
Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun,
setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang
tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di
bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting,
termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang
terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan
melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar
penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Menurut
hasil pengamatan yang dilakukan, ada beberapa kategori tingkah laku semut
antaralain: berjaan menaiki dinding bak, berhenti sejenak, bertemu dengan semut
lain kemudian bersalaman, berjalan bolak-balik, berjalan biasa, berjalan
zig-zag, mendekati makanan, bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman,
mengelus antena dan membersihkan kaki dengan mulut.
Ketika
berjalan menaiki bak, semut-semut tersebut berkali-kali jatuh dan mencoba untuk
menaiki bak lagi. Hal tersebut dilakukan semut karena mereka ingin mencoba
keluar dari bak dan ingin menjalankan aktivitas di luar bak.
Kadang-kadang
semut-semut itu berhenti sejenak ketika mereka sedang berjalan. Aktivitas
tersebut mungkin dilakukan untuk melihat kondisi sekitar. Ketika bertemu dengan
semut lain semut menyapa satu sama lain. Menurut www.blog-indonesia
.com, Coba kita perhatikan semut yang sedang berjalan, ketika bertemu dengan
semut lainnya dia akan saling berhadapan dan menempelkan kepalanya. Sepertinya
mereka sedang memberi salam dan berjabat tangan. Mereka selalu menjaga silaturahmi
dengan sesamanya.
Pada pengematan sangat
terlihat jelas bahwa semut selalu beraktivitas. Menurut www.blog-indonesia .com , semut bergerak 24 jam
sehari. Kecepatan berjalan semut, 0,5 km/jam dengan volume yang 1/130, maka
kecepatan semut seukuran manusia adalah 80km/jam. Dalam berduel semut mampu
mengimbangi binatang atau serangga musuh 5 kali lebih besar dari dirinya
(kecuali lebah, laba-laba dan lipan)
Apabila diluruskan sarang
semut sepanjang 7km. Ternyata binatang yang terlemah dan tak tenar ini
sebenarnya adalah yang terkuat di muka bumi. Kalau tidak salah ada juga semut
ini disebutkan dalam kitab suci. Kelihatannya pantas karena memang binatang super.
Bisa jadi mungkin ada hikmah dibalik kitab suci pada semut, mungkin kita supaya
sering merenungkan sifat semut, yang tidak terkenal tapi setia, pekerja, dan
kuat.
Semut
ternyata mempunyai banyak sekali keunikan yang menakjubkan. Binatang kecil ini
mempunyai tubuh yang terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada),
dan metasoma (perut). Tubuh semut memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang
memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot. Pada
kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya,
memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil
dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya
tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan
polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan
beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut
bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik.
Aktivitas yang unik lainnya
adalah kadang-kadang semut mengelus antenanya.
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga
lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih
kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga
punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya
dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk,
bahkan beberapa jenis dari mereka buta.
Pada kepalanya terdapat
sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut
juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang
dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat
peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian
depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan
untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk
pertahanan.
Dari
presentase waktu semua perilaku/ aktivitas
tersebut,aktivitas yang presentasenya banyak dilakukan adalah berjalan menaiki dinding bak, berhenti
sejenak, berjalan biasa yaitu dengan presentase 14,6 %.
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan pada ke-enem semut tersebut didapatkan beberapa kategori aktivitas
semut antara lain: berjaan menaiki dinding bak, berhenti sejenak, bertemu
dengan semut lain kemudian bersalaman, berjalan bolak-balik, berjalan biasa,
berjalan zig-zag, mendekati makanan, bertemu dengan semut lain tetapi tidak
bersalaman, mengelus antena dan membersihkan kaki dengan mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar