Selasa, 14 Februari 2012

ETOGRAM DIAGRAM SEMUT


A.           TUJUAN
Mampu membuat etogram diagram dari pengamatan perilaku semut.

B.            DASAR TEORI
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.[3]
Semut adalah hewan terkuat didunia. Walaupun tubuhnya kecil, ia mampu menopang benda dengan beban 50 kali dari beban tubuhnya. Jika diadukan dengan hewan sangat besar seperti gajah atau gorilla, yang hanya mampu menopang benda maksimal sampai 3 kali dari beban tubuhnya.
Klasifikasi semut adalah sebagai berikut:
Kerajaan                : Animalia
Filum                     : Artropoda
Kelas                     : Insekta
Ordo                      : Hymenoptera
Upaordo                : Apokrita
Superfamili            : Vespoidea
Famili                    : Formicidae
Ada beberapa perilaku semut yang bisa kita contoh yaitu:
1. Semut tidak pernah berhenti sebelum sampai ke tujuan
Binatang selalu mencari makanan sendiri setiap hari. Beda dengan manusia, terkadang kita yang sudah dewasa pun masih tergantung dengan pemberian orangtua atau mertua. Semut selalu berjalan mencari makan walaupun jalannya terkadang terhambat oleh rintangan.  Terkadang ada benda yang menghalangi jalannya, dia tidak akan mundur atau berhenti. Semut akan mencari alternatif lain. Bisa memutar, memanjat atau masuk ke dalam lubang. Kita bisa coba sendiri menghalangi jalan semut dengan tangan. Semut akan langsung mencari jalan lain.
Kita bisa mengambil hikmah dari semut yang pantang menyerah ini. Jangan pernah berhenti berusaha sebelum mencapai tujuan. Rintangan dan hambatan semuanya bisa dilewati asalkan kita mau terus berusaha mencari solusinya. Jangan pernah menyerah.
2. Semut selalu “bertegur sapa” ketika bertemu dengan semut lainnya.
Coba kita perhatikan semut yang sedang berjalan, ketika bertemu dengan semut lainnya dia akan saling berhadapan dan menempelkan kepalanya. Sepertinya mereka sedang memberi salam dan berjabat tangan. Mereka selalu menjaga silaturahmi dengan sesamanya. Beda dengan manusia. Sebagian besar kita hanya akan bertemu, bertegur sapa dan bersalaman jika ada keperluan saja. Kalo tidak ada kepentingan, tidak akan sengaja datang untuk bertamu. Bahkan terkadang jika ada sedikit masalah antara teman atau saudara, kita sudah tidak mau bertegur sapa.
Pelajaran berharga dari semut kecil yang selalu menjaga persaudaraan dan keakraban. Kita bisa menjadi seperti semut dengan senantiasa bertegur sapa dengan siapapun yang kita kenal bahkan orang lain yang tidak kita kenal sekalipun. Silaturahmi membawa rezeki. Bisa jadi perkenalan kita dengan seseorang di bis kota akan memberi inspirasi untuk membuka usaha. Saat ini bertegur sapa tidak harus bertemu muka. Kita bisa saling menyapa melalui media. Chatting, facebook, blog dan yang lainnya bisa dimanfaatkan untuk menambah silaturahmi.
3. Semut selalu punya rencana jangka panjang
Semut seringkali menyimpan sebagian makanannya di “gudang”. Mereka tidak serakah dengan memakan semua makanan yang didapatkan dalam sehari. Semut terbiasa menyimpan makanan untuk persediaan jika musim hujan/dingin tiba. Jika musim hujan/dingin datang tentu mereka akan kesulitan mencari makan. Mereka lebih banyak berdiam diri di “rumah”. Tentu mereka tidak akan kelaparan karena sudah menyiapkan bahan makanan cadangan.

C.           ALAT DAN BAHAN
  1. Bak
  2. Lup
  3. Stop watch
  4. Lidi
  5. Alat tulis
  6. Semut
  7. Cokelat
  8. Permen
  9. Ketela goreng

D.           LANGKAH KERJA
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Mengambil semut sebanyak 5 ekor
  3. Meletakkan coklat, ketela dan permen di dalam bak bagian ujung
  4. Meletakkan 5 buah semut tersebut secara bersamaan ke dalam bak di bagian yang berseberangan dengan semut
  5. Mengamati seekor semut menggunakan lup selama 6 menit
  6. Mencatat setiap aktifitas semut selama 6 menit tersebut
  7. Mengulangi pengamatan kepada semua semut
E.            DATA HASIL PENGAMATAN

1.    Aktivitas semut 1
No
Aktivitas
Kategori
Waktu (menit)
11
Berjalan menaiki dinding bak
A
1,2
2
Berhenti sejenak
B
1,2
3
Bertemu dengan semut lain dan bersalaman
C
1,2
4
Berjalan bolak balik
D
1,2
5
Berjalan biasa
E
1,2

2.    Aktivitas semut II
No
Aktivitas
Kategori
Waktu (menit)
1
Berjalan menaiki dinding bak
A
0,75
2
Berhenti sejenak
B
0,75
3
Bertemu dengan semut lain dan bersalaman
C
0,75
4
Berjalan bolak balik
D
0,75
5
Berjalan biasa
E
0,75
6
Berjalan zig-zag
F
0,75
7
Mendekati makanan
G
0,75
8
Bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
H
0,75

3.    Aktivitas semut III
No
Aktivitas
Kategori
Waktu (menit)
1
Berjalan menaiki dinding bak
A
0,75
2
Berhenti sejenak
B
0,75
3
Bertemu dengan semut lain dan bersalaman
C
0,75
4
Berjalan bolak balik
D
0,75
5
Berjalan biasa
E
0,75
6
Mendekati makanan
G
0,75
7
Bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
H
0,75
8
Mengelus antena
I
0,75

4.    Aktivitas Semut IV
No
Aktivitas
Kategori
Waktu (menit)
1
Berjalan menaiki dinding bak
A
0,85
2
Berhenti sejenak
B
0,85
3
Bertemu dengan semut lain dan bersalaman
C
0,85
4
Berjalan biasa
E
0,85
5
Berjalan zig-zag
F
0,85
6
Mendekati makanan
G
0,85
7
Bertemu semut lain tetapi tidak bersalaman
H
0,85


5.    Aktivitas Semut V
No
Aktivitas
Kategori
Waktu (menit)
1
Berjalan menaiki dinding bak
A
0,85
2
Berhenti sejenak
B
0,85
3
Berjalan bolak balik
D
0,85
4
Berjalan biasa
E
0,85
5
Mendekati makanan
G
0,85
6
Bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
H
0,85
7
Membersihkan kaki dengan mulut
J
0,85

Pengelompokan perilaku
No
Aktivitas
Kategori
Waktu
Total
%
1
Berjalan menaiki dinding bak
A
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
4,4
4,4/30 x100% = 14,6%

2
Berhenti sejenak
B
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
4,4
4,4/30 x100% = 14,6%

3
Bertemu dengan semut lain dan bersalaman
C
1,2+0,75+0,75+0,85
3,55
3,55/ 30 = 11,83%

4
Berjalan bolak balik
D
1,2+0,75+0,75+0,85
3,55
3,55/ 30 = 11,83%

5
Berjalan biasa
E
1,2+0,75+0,75+0,85+0,85
4,4
4,4/30 x100% = 14,6%

6
Berjalan zig-zag
F
0,75+0,85
1,6
1,6/30 x100% = 5,3%

7
Mendekati makanan
G
0,75+0,75+0,85+0,85
3,2
3,2/30 x100% = 10,67%

8
Bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman
H
0,75+0,75+0,85+0,85
3,2
3,2/30 x100% = 10,67%

9
Mengelus antena
I
0,75
0,75
0,75/30 x100%= 2,5%

10
Membersihkan kaki dengan mulut
J
0,85
0,85
0,85/30 x100% = 2,83%





Etogram diagram semut




F.            PEMBAHASAN
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Menurut hasil pengamatan yang dilakukan, ada beberapa kategori tingkah laku semut antaralain: berjaan menaiki dinding bak, berhenti sejenak, bertemu dengan semut lain kemudian bersalaman, berjalan bolak-balik, berjalan biasa, berjalan zig-zag, mendekati makanan, bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman, mengelus antena dan membersihkan kaki dengan mulut.
Ketika berjalan menaiki bak, semut-semut tersebut berkali-kali jatuh dan mencoba untuk menaiki bak lagi. Hal tersebut dilakukan semut karena mereka ingin mencoba keluar dari bak dan ingin menjalankan aktivitas di luar bak.
Kadang-kadang semut-semut itu berhenti sejenak ketika mereka sedang berjalan. Aktivitas tersebut mungkin dilakukan untuk melihat kondisi sekitar. Ketika bertemu dengan semut lain semut menyapa satu sama lain. Menurut www.blog-indonesia .com, Coba kita perhatikan semut yang sedang berjalan, ketika bertemu dengan semut lainnya dia akan saling berhadapan dan menempelkan kepalanya. Sepertinya mereka sedang memberi salam dan berjabat tangan. Mereka selalu menjaga silaturahmi dengan sesamanya.
Pada pengematan sangat terlihat jelas bahwa semut selalu beraktivitas. Menurut www.blog-indonesia .com , semut bergerak 24 jam sehari. Kecepatan berjalan semut, 0,5 km/jam dengan volume yang 1/130, maka kecepatan semut seukuran manusia adalah 80km/jam. Dalam berduel semut mampu mengimbangi binatang atau serangga musuh 5 kali lebih besar dari dirinya (kecuali lebah, laba-laba dan lipan)
Apabila diluruskan sarang semut sepanjang 7km. Ternyata binatang yang terlemah dan tak tenar ini sebenarnya adalah yang terkuat di muka bumi. Kalau tidak salah ada juga semut ini disebutkan dalam kitab suci. Kelihatannya pantas karena memang binatang super. Bisa jadi mungkin ada hikmah dibalik kitab suci pada semut, mungkin kita supaya sering merenungkan sifat semut, yang tidak terkenal tapi setia, pekerja, dan kuat.
Semut ternyata mempunyai banyak sekali keunikan yang menakjubkan. Binatang kecil ini mempunyai tubuh yang terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Tubuh semut memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot.  Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik.
Aktivitas yang unik lainnya adalah kadang-kadang semut mengelus antenanya.  Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi.  Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta.
Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan.
Dari presentase waktu semua perilaku/ aktivitas  tersebut,aktivitas yang presentasenya  banyak dilakukan adalah  berjalan menaiki dinding bak, berhenti sejenak, berjalan biasa yaitu dengan presentase 14,6 %.

G.           KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada ke-enem semut tersebut didapatkan beberapa kategori aktivitas semut antara lain: berjaan menaiki dinding bak, berhenti sejenak, bertemu dengan semut lain kemudian bersalaman, berjalan bolak-balik, berjalan biasa, berjalan zig-zag, mendekati makanan, bertemu dengan semut lain tetapi tidak bersalaman, mengelus antena dan membersihkan kaki dengan mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar